Baja terbentuk dari kombinasi besi dan karbon. Kandungan utama yang terdapar pada baja adalah karbon (C) dengan kadar 0.1 hingga 2.1 %. Namun paduan besi dan karbon saja tidak cukup untuk mendapatkan baja dengan sifat khusus. Maka baja tersebut kemudian dipadukan dengan berbagai unsur lain yakni Kromium (Cr), Nikel (Ni), Silikon (Si), Mangan (Mn). Dengan berbagai elemen untuk meningkatkan sifat fisik dan menghasilkan sifat khusus seperti ketahanan terhadap korosi atau panas. Baja yang dipadukan inilah yang dinamakan dengan Alloy.
Alloy atau baja paduan dikenal memiliki keunggulan sifat kuat dan tahan lama. Hal tersebut dikarenakan sifat dasar yang lemah kemudian dipadukan dengan unsur logam lain. Sehingga baja paduan dapat memperoleh kekuatan tinggi yang sesuai, ketahanan aus, ketahanan korosi, ketahanan akan suhu rendah, hingga kemampuan las yang baik.
Sekarang, mari kita simak 5 elemen paduan yang umum pada baja dan pengaruhnya dibawah ini:
1. Karbon (C)
Karbon merupakan unsur terpenting yang dapat meningkatkan kekerasan dan kekuatan baja. Kandungan karbon di dalam baja sekitar 0,1% sampai dengan 2,1%, sedangkan unsur lainnya dibatasi tergantung penggunaan baja tersebut. Tujuan dari paduan yang dicampur ke dalam lapisan baja adalah untuk memberikan sifat-sifat yang khusus. Karbon dalam baja dapat meningkatkan kekuatan dan kekerasan tetapi jika berlebihan akan menurunkan ketangguhan. Dapat kita temui baja dengan paduan karbon rendah seperti hollow, reng, canal c, hingga baja tulangan yang umum digunakan untuk konstruksi bangunan.
2. Kromium (Cr)
Kromium yang ditambahkan ke baja karbon biasanya lebih besar dari 11% sehingga menghasilkan baja tahan karat atau stainless steel. Penambahan kromium pada baja menghasilkan struktur yang lebih baik, halus, dan membuat sifat baja dikeraskan lebih baik karena kromium dan karbon dapat membentuk karbida. Ketahanan korosi baja sangat meningkat secara signifikan dan oksidasi besi dicegah dalam banyak kondisi. Kromium berfungsi membentuk lapisan pelindung diatas baja, sehingga kromium akan teroksidasi terlebih dahulu sebelum besi.
Kromium juga membantu meningkatkan sifat mekanik, bahkan pada tingkat paduan yang lebih rendah. Sifat mekanik tersebut berupa kekuatan tarik, kekerasan, ketahanan terhadap korosi dan kemampuan baja terhadap ketahanan panas. Namun, jumlah kromium yang berlebihan dapat menurunkan ketangguhan baja, membuatnya terlalu keras dan mudah retak, terlebih di sekitar titik pengelasan.
3. Nikel (Ni)
Presentase paduan kandungan nikel lebih dari 8% dapat menjadikan baja tahan karat feritik menjadi baja tahan karat austenitik. Baja tahan karat austenitik cocok untuk digunakan pada area dengan media yang agresif, misalnya plat kapal yang mengalami pergesekan baja dengan air laut yang mengandung klorida.
Nikel memiliki efek yang sama seperti mangan yaitu meningkatkan kekuatan Tarik dan menaikkan fleksibilitas dan tahan panas, jika baja paduan mengandung unsur nikel 25%, maka baja tersebut dapat menahan korosi. Dikarenakan unsur nikel bertindak sebagai lapisan pelindung yang memelihara permukaan baja.
Sama halnya dengan unsur kromium, penambahan unsur nikel dapat meningkatkan ketahanan baja terhadap karat. Misalnya pada plat stainless, yang sering digunakan untuk peralatan makan dan juga kebutuhan industri kimia.
4. Silikon (Si)
Silikon merupakan elemen paduan yang paling umum dalam baja, karena hampir semua baja membutuhkan silikon selama waktu proses pembuatan. Dengan kandungan unsur lebih dari 0,4%, silikon dapat berpengaruh menaikkan tegangan tarik dan menurunkan laju pendinginan kritis, sifat mekanik baja yang berguna untuk meningkatkan kekuatan, kekenyalan, ketahanan aus, kekerasan terhadap panas dan karat pada baja tertentu. Anda bisa menemukan baja yang mengandung unsur silikon seperti baja karbon dengan standar ASTM A36. Biasanya digunakan untuk pembuatan baja ringan seperti plat ASTM A36. Baja jenis ini dapat digunakan untuk konstruksi jembatan dan bangunan lainnya.
5. Mangan (Mn)
Salah satu unsur paduan lain yang paling umum dalam baja adalah mangan. Kandungan mangan yang rendah tidak mempengaruhi sifat baja. Diperlukan penambahan unsur mangan dalam jumlah yang lebih tinggi dari 0,6% untuk meningkatkan kekuatan tarik baja tanpa atau sedikit mengurangi beban, sehingga baja memiliki sifat yang kuat dan ulet. Baja dengan jumlah mangan tinggi bisa ditemukan pada baja perkakas A10, A4, dan O2 serta Stainless steel 201.
Distributor Besi dan Baja MBT Steel Surabaya
Jika Anda membutuhkan produk besi dan baja untuk kebutuhan konstruksi, silahkan untuk mengunjungi MBT Steel Surabaya. Kami melayani pemesanan via online maupun offline dengan pengiriman produk dari kota Surabaya hingga ke seluruh Indonesia. Jika Anda tertarik dengan produk kami, hubungi tim marketing di 081333395279.
Mengenal Pipa yang Sering Digunakan pada Konstruksi : Pipa Besi Hitam
[...]
Jan
Rekomendasi Atap Bangunan Untuk Hunian Anda
[...]
Jan
Keunggulan Atap Bondek Untuk Bangunan
Sebelum mengetahui apa saja keunggulan bondek, sudahkah anda mengetahui apa bondek itu? Bondek adalah salah satu material yang termasuk dalam[...]
Jan